Pages

Sabtu, 06 Agustus 2011

remember

my blog i'm back for you...and will makes you grow up....

Selasa, 11 Mei 2010

setting mikrotik PPPoE sebagai gateway speedy

pada kali ini saya akan memberikan langkah step by step untuk setting PPpoE mikrotik yang bisa dijadikan sebagai gateway koneksi speedy.yang dengan kata lain memindahkan ip public yang di dapet speedy dari modem ke mikrotik kita,hal ini juga berfungsi agar server kita bisa di remote dari mana ajah meskipun kita menggunakan koneksi speedy.

dalam masalah ini saya asumsikan ip modem adsl adalah 192.168.1.1/24

ip klient kita adalah 10.100.100.0/24

dan mikrotik mempunyai 2 LAN card yang masing2 saya beri nama

public (yang mengarah ke modem adsl) dengan ip192.168.1.2/24

klient (yang mengarah ke klient) dengan ip 10.100.100.1/24

langkah pertama yang harus kita lakukan adalah merubah setingan modem adsl kita yang biasanya di setting PPPoE menjadi setingan bridge/bridging.yang di mana pada setingan ini tidak menuliskan/mencantumkan user ataupun password speedy kita.

bridge

nb:sebelum kita melakukan setingan bridging pada modem kita ada baiknya anda mencatat gateway koneksi speedy terlebih dahulu(pada settingan mode PPPoE) dikarenakan ip gateway ini nantinya kita pakai pada langkah routing

setelah setting modem selesai kita menginjak pada langkah setting di mikrotik nya

yg pertama kita lakukan adalah memberi nama interface sesuai dengan apa yg saya tulis di atas dengan command sebagai berikut

“interface ethernet set ether1 name=public
interface ethernet set ether2 name=klient

setelah selesai memberi nama pada interface langkah selanjutnya adalah menuliskan ip address di masing2 interface

“/ip address add address=192.168.1.2/24 interface=public
/ip address add address=10.100.100.1/24 interface=klient

setelah penulisan ip address selesai maka kita langsung dengan seeting koneksi PPPoE nya langkahnya adalah sebagai berikut

“/interface pppoe-client add name=pppoe-out1 user=user spedy password=password speedy interface=public service-name=internet disabled=no

setelah setting PPPoE client selesai maka kita lanjutkan pada langkah menentukan routing dan gateway nya

“/ip route add gateway=125.164.125.1 (IP Gateway Telkom Speedy anda)

langkah selanjutnya adalah proses “masquerading”

“/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade

langkah terakhir adalah create DNS server,berikut ini langkahnya

“/ip dns set primary-dns=202.134.1.10
/ip dns set primary-dns=202.134.0.15
/ip dns allow-remote-request=yes

selesai sudah proses pembuatan PPPoE gateway pada mikrotik

sekarang ip public yang di dapet dari spedy sudah berpindah pada mikrotik anda dan bisa diakses dari manapun(untuk melihat ip public yang di dapet masuk ke IP ARP)

semoga tips ini bisa membantu




sumber : galuharya.wordpress

Sabtu, 29 November 2008

jawaban Knowledge Management

1. Mengapa dalam pengembangan KM Life Cycle dengan akuisisi infrastruktur (berikan alasan yang logis)?
Karena didalam pengembangan KM Life Cycle dibituhkan penyusunan langkah yang sesuai untuk menentukan sebuah keputusan ke langkah yang selanjutnya yang mana sebuah sistem dievaluasi untuk mempertimbangkan semua keuntungan didalam Sistem Manajemen Pengetahuan.

2. Perbedaan dalam Pengembangan menggunakan convensional SDLC dengan KM Life Cycle adalah user know the problem but not the solution (convensional), domain experts both teh problem and teh solution (KM)?
Karena user mempunyai permasalahan pengetahuan yang sangat tinggi dan kontribusi yang ia dapat hanya sebuah informasi yang belum dia ketahui sehingga dia tidak bisa menentukan solusinya. Sedangkan domain expert tahu keduanya, baik masalah dan solusinya. Karena dia mempunyai masalah pengetahuan yang sangat rendah dan kontribusi yang ia miliki berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dia punya. Sehingga dia dapat menentukan solusinya.

3. System Testing Normally at end of conventional system life cycle; KM System Testing involves from beggining of the cycle. Jelaskan apa maksudnya?
Sistem Testing diakhiri conventional System Life Cycle karena sistem akan dianalisa dengan kesiapan identifikasi masalah dan diperbaiki untuk mendapatkan solusi yang positif. Sedangkan KM System Testing Invovels from beggining of the cycle. Karena setiap sistem harus dievaluasi dalam setiap langkah – langkahnya untuk mendapat sebuah keputusan yang benar.

tugas KM 2

BrainstormingBrainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam kelompok. Bagi yang belum mengenal brainstorming, teknik ini didasarkan atas empat syarat. Kelompok yang mengikuti brainstorming harus:
* Menghasilkan ide-ide sebanyak mungkin
* Menghasilkan ide-ide yang segila mungkin
* Membangun ide dari ide-ide sebelumnya
* Menghindari penilaian atas ide-ide yang dihasilkan

Consensus Decision Making
Grup proses pengambilan keputusan yang tidak hanya meminta persetujuan dari sebagian besar peserta, tetapi juga resolusi mitigasi atau keberatan dari minoritas. Konsensus biasanya didefinisikan sebagai arti kedua perjanjian umum, dan proses untuk mendapatkan persetujuan seperti itu. Konsensus keputusan sehingga yang bersangkutan adalah terutama dengan proses itu.

Repertory Grid
Teknik Repertory grid digunakan untuk melakukan studi pengenalan/pemahaman stakeholder mengenai IT di dalam organisasinya.Repgrid sendiri diperkenalkan oleh Kelly pada tahun 1955.Teknik Repertory grid dapat digunakan bersama-sama dengan metode lainnya. Repertory grid adalah salah satu cara pengamatan dalam memetakan metode yang ada kepada peneliti IS (Huff 1990).

Nominal Group Technique
Suatu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan yang lebih jarang digunakan ketimbang brainstorming. Ini berarti juga teknik untuk mengumpulkan pandangan dan penilaian personal dalam suasana ketidakpastian, ketidaksepakatan pada inti persoalan dan lalu mencari jalan keluar terbaik. Dalam The nominal group technique, pandangan pribadi masing-masing orang memegang peranan penting. The nominal group technique tepat dipakai untuk kelompok kecil yang beranggotakan tidak lebih dari sama dengan 14 orang. Hal demikian karena dengan jumlah anggota yang sedikit persidangan relative dapat diselesaikan lebih cepat.

Metode Delphi
Metode Delphi merupakan prosedur untuk memperoleh penilaian dan opini dari individu yang memiliki pengetahuan dengan menggunakan berbagai kuesioner untuk mengembangkan konsensus ramalan mengenai apa yang akan terjadi di masa depan. Perolehan penilaian expert dilakukan melalui kuesioner untuk memudahkan pembentukan suatu keputusan kelompok. Sedangkan untuk memperoleh pertanyaan yang benar-benar sesuai untuk diajukan dalam kuesioner, dilakukan cochran test.Metode ini bertujuan untuk menentukan sejumlah alternative program. Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi “Judgments” tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus. Biasa metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang bersifat umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik. Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin ilmu tertentu.

Concept Mapping Merupakan proses konsepsi terstruktur yang menggambarkan secara visual hubungan antara ide atau pendapat. Pemetaan gagasan ini menggabungkan beberapa cara yang menghasilkan gambaran atau peta dari ide atau gagasan (konsep) individu atau kelompok. Terdapat beberapa istilah yang sama arti (analog) dengan pemetaan gagasan seperti: pemetaan cita-cita (idea mapping), pemetaan pikir (mind maps), pemetaan sebab (causal mapping) atau pemetaan pengetahuan (cognitive mapping)
Blackboarding

Senin, 27 Oktober 2008

KEAMANAN
SISTEM JARINGAN BERBASIS WINDOWS NT/2000

Jaringan berbasis Windows NT/2000 disajikan dalam model campuran antara model Client/Server dan Work Group, sehingga selain work station dapat mengakses resources dari server, work station atau server dapat pula mengakses resourses dari work station lain. Untuk dapat mengakses server/work station seorang user harus terdaftar dalam SADB (Security Account Database) dari work station/server yang akan diakses. Sebut saja Alia seorang user dari work station A, Punky seorang user yang mengoperasikan server B, dan Widi seoarang user yang mengoperasikan work station C, maka ketiga user tersebut dapat saling mengakses resources baik di work station A, Server B, maupun work station C, asal ketiga user tersebut terdaftar pada SADB work station A, server B dan dan Work station C




Objek objek yang berada dalam suatu jaringan berbasis NT dinamakan domain, domain domain membentuk NDS (NT directory Services).

Dalam jaringan berbasis Windows NT/2000 dikenal 3 macam server untuk melayani akses secara Client/Server, yaitu PDC (Primary Domain Controller), BDC (Backup Domain Controller) dan NDC/SAS (Non Domain Controller / Stand Alone Server). PDC berfungsi sebagai server utama dari suatu domain, pada PDC inilah account account untuk layanan Client/Server disimpan. Copy SADB PDC disimpan dalam BDC, sehingga user-user yang bermaksud mengakses ke PDC cukup mendapatkan otorisasi dari DBC, dengan demikian BDC akan mempercepat permintaan akses dari user user dalam jaringan. Jika terdapat perubahan SADB, PDC secara otomatis segera memberitahu BDC untuk mengupdate copy SADB nya, jika tak terdapat pemberitahuan dari PDC, BDC secara berkala mencocokkan copy SADB dengan master SADB yang berada di PDC. Untuk memperjelas, misalkan PDC windows NT/2000 berada di Jakarta, sedang BDC ada Surabaya, maka user user di Surabaya yang akan mengakses PDC di Jakrta cukup mendapatkan otorisasi dari BDC yang berada di Surabaya.
Karena SADB ditempatkan baik pada Work Station maupun pada Server, maka sistem keamanan kita tempatkan di kedua pihak. Berbeda dengan Netware, Windows NT 4/2000 memberikan tingkat kemananan lebih baik, seperti proteksi Kegagalan Startup (Emergency Boot Disk), proteksi Work Station, proteksi Server, proteksi terhadap kegagalan Hard Disk yang dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu Disk Mirroring dan Stripe Set with Parity (Redudance Array Inexpensive Disk.level 5) dan proteksi lain untuk mengontrol akses ke server berbasis NT.

EMERGENCY BOOT DISK

Emergency Boot Disk (EDB) dibuat dengan tujuan untuk melindungi Windows NT/2000 dari resiko kegagalan Start Up. Pembuatannya dapat dilakukan secara sederhana dengan cara sebagai berikut :

1. Format disket dengan Windows NT

Jangan di beri tanda cek pada ‘Quick Format’

Klik Start, tunggu sampai proses format selesai


2. Setelah format selesai, lakukan explore My Computer dan copy file file NTDETECT.COM , NTLDR dan BOOT.INI ke dalam disket yang barusan diformat via Windows NT

Lakukan langkah ini setiap kali terjadi instalasi upgrade seperti instalasi Service Pack, penambahan/pengurangan partisi Hard Disk, Disk Letter Assignment , perubahan First Boot Partition dan pembuatan mirror maupun Strip Set. Simpan disket tersebut di tempat yang aman (bisanya disimpan di dalam casing komputer yang bersangkutan untuk memermudah pencarian). . Karena disket sering dan cepat mengalami kerusakan, disarankan untuk suatu perioda tertentu, periksalah apakah disket tersebut berfungsi atau tidak dengan jalan menguji apakah disket tersebut dapat digunakan untuk melakukan startup Windows NT.
Jika Windows NT dipasang dalam Hard Disk bertype SCSI, file yang harus dicopy ke dalam disket adalah NTDETECT.COM , NTLDR, BOOT.INI dan NTBOOTDDD.SYS
Jika komputer yang digunakan berbasis RISC, file yang harus dicopy adalah OSLOADER, *.PAL dan HAL.DLL.

Untuk Windows 2000, cara membuatan EBD dapat dilakukan sebagai berikut :

  1. Masukkan CD Installer Windows 2000, misal nama CD ROM menggunakan huruf P
  2. Jalankan Command Prompt
  3. Masukkan Floppy Disk ke salah satu disk drive, misal A
  4. Ketik command P:\BOOTDISK\MAKEBOOT.EXE A:
  5. Tunggu sampai proses selesai